Opini Prabowo Soal Jokowi Curi Start Kampanye
Dalam acara pengambilan nomor urut, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, diberikan waktu tiga menit untuk menyampaikan pidato setelah mereka m...
https://bercampur.blogspot.com/2014/06/opini-prabowo-soal-jokowi-curi-start_3.html
Dalam acara pengambilan nomor urut, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, diberikan waktu tiga menit untuk menyampaikan pidato setelah mereka mendapatkan nomor urutnya masing-masing.
Capres nomor urut satu, Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih kepada KPU yang sudah bekerja keras menjalankan proses pemilihan umum. Ucapan terima kasih juga disampaikan Prabowo kepada institusi TNI dan Polri yang sudah bekerja keras mengamankan proses demokrasi di tanah air. Kepada calon wakilnya, Hatta Rajasa dan partai koalisi Merah Putih.
Capres nomor urut satu, Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih kepada KPU yang sudah bekerja keras menjalankan proses pemilihan umum. Ucapan terima kasih juga disampaikan Prabowo kepada institusi TNI dan Polri yang sudah bekerja keras mengamankan proses demokrasi di tanah air. Kepada calon wakilnya, Hatta Rajasa dan partai koalisi Merah Putih.
Bahkan, diawal pidatonya, Prabowo mengucapkan rasa hormat dan bangga kepada rivalnya, Jokowi, sapaan Joko Widodo dan Jusuf Kalla serta ucapan rasa hormat kepada Megawati Soekarnoputri, ketua umum PDI Perjuangan.
Berbeda dengan Jokowi. Pidato calon presiden yang diusung PDI Perjuangan itu diawali dengan kata pengantar berbahasa Arab. Seperti ingin mematahkan isu SARA yang sempat diarahkan kepadanya terkait dengan keyakinannya selama ini.
Kemudian mengucapkan hormat kepada Ketua KPU, senior-seniornya, serta hadirin yang ada. Setelah itu, Jokowi langsung mempromosikan nomor urut dua yang dia dapat dan mengajak rakyat untuk memilih nomor dua.
Saat ditemui VIVAnews dan tvOne di kediaman pribadinya di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin 2 Juni 2014, Prabowo Subianto mengaku tidak mengonsep pidatonya itu. Khususnya ucapan-ucapan terima kasih kepada sejumlah institusi dan rivalnya.
Kata dia, pidatonya mengalir begitu saja. Sebagai pelaku, Prabowo merasakan kerja keras banyak pihak agar proses demokrasi di tanah air ini berjalan lancar.
"Saya mau pidato di suatu daerah. Ratusan polisi capek, berjam-jam mengamankan kegiatan. Mengamankan kita. Tapi kita lupa ucapkan terima kasih kepada mereka. Demikian juga petugas KPU dan sebagainya, harus dihormati. Mereka bekerja keras untuk menyelenggarakan pemilu dengan lancar. Syukur waktu itu saya ingat. Makanya disebut. Ini soal tata krama. Ini soal adat," Prabowo menjelaskan.
Menurut Prabowo, menyapa dan menghormati orang-orang yang dinilai berjasa masih menjadi tradisi di tanah air. "Kadang kita ingin seperti dunia barat. Pengen efisien, ringkas. Itu sulit di sini," kata dia.
"Bayangkan orang sudah jauh, datang nunggu kita, bagimana kalau nggak disapa. Kita nggak bisa nggak dihormati. Kalau mau dihormati harus mau menghormati. Nggak ada ruginya menghormati orang lain."
Soal ajakan mencoblos yang dikatakan Jokowi, Prabowo tidak ingin mempermasalahkannya. Dia juga mengaku saat itu memang tidak ingin mengatakan hal serupa.
"Kampanye ada waktunya. Kita berpikir yang baik sajalah. Saya positif saja," katanya.
Menanggapi pidato ajakan untuk mencoblos pasangan nomor urut dua, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) segera menggelar rapat. Sebab, kampanye Pilpres 2014 baru akan dimulai pada 4 Juni 2014.
Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak, Minggu 1 Juni 2014, mengaku belum bisa mendiskusikan masalah tersebut. "Nanti kita lihat, saya belum bisa bicara sekarang ini," ujarnya.
Meski demikian, Nelson tidak membantah pidato yang disampaikan Jokowi itu sudah memenuhi satu unsur kampanye, yaitu mengajak seseorang untuk memilih diri dan pasangannya.
Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak, Minggu 1 Juni 2014, mengaku belum bisa mendiskusikan masalah tersebut. "Nanti kita lihat, saya belum bisa bicara sekarang ini," ujarnya.
Meski demikian, Nelson tidak membantah pidato yang disampaikan Jokowi itu sudah memenuhi satu unsur kampanye, yaitu mengajak seseorang untuk memilih diri dan pasangannya.