IPK Itu Penting Atau Tidak Penting?
IPK merupakan suatu parameter nilai yang merupakan hasil pembelajaran mahasiswa secara akademik. IPK ditentukan berdasarkan nilai-nilai mata...
https://bercampur.blogspot.com/2014/06/ipk-itu-penting-atau-tidak-penting_3.html
Untuk pernyataan pertama, yang menyatakan bahwa IPK tidak mencerminkan kecerdasan seorang mahasiswa, saya setuju. Hal tersebut dikarenakan IPK tinggi belum tentu orang tersebut cerdas dan IPK rendah belum tentu orang tersebut tidak cerdas.
Saya memiliki teman yang memiliki IPK tinggi (diatas 3.5), namun kenyataannya dalam hal praktiknya kemampuannya tidak mencerminkan seseorang yang cerdas. Beberapa ada yang mendapatkan IPK tersebut dengan menghalalkan berbagai cara, salah satunya mencontek. Tentu saja sebenarnya mahasiswa tersebut tidak cerdas, mungkin bisa dibilang cerdas, tapi cerdas mencontek. :D
Kemudian saya juga memiliki teman yang memiliki IPK pas-pasan (dibawah 3), namun kenyataannya dalam hal pratiknya dia selalu bisa diandalkan. Dia selalu dapat melakukan pekerjaan & tugas-tugas kuliah dengan baik. Ikut proyek sana sini, ikut aktivitas ini itu, dan terbukti ia mampu melakukan semua itu. Mungkin dalam hal belajar untuk ujian dia terlalu malas untuk melakukannya.
Untuk pernyataan kedua, IPK itu tidak penting, disini saya setuju & tidak setuju. Maksudnya saya setuju IPK itu tidak penting apabila target yang ingin dicapai oleh seseorang bukanlah menjadi pegawai ataupun melanjutkan kuliah lagi ke jenjang yang lebih tinggi. Karena saya memiliki beberapa teman yang target utamanya setelah lulus bukan menjadi pegawai ataupun kuliah lagi, namun ia ingin membuka usaha atau bisnis sendiri. Menurutnya kuliah yang ia lakukan saat ini hanyalah jalan untuk mendapatkan banyak relasi.
Untuk kasus tidak setujunya apabila kebalikannya, yaitu seseorang yang ingin menjadi pegawai atau melanjutkan kuliah lagi. Hal tersebut dikarenakan untuk menjadi seorang pegawai, dibutuhkan syarat minimal IPK bergantung dari perusahaannya masing-masing. Terlebih lagi untuk perusahaan yang bonafit, syarat minimal IPK biasanya dipatok cukup tinggi.
Begitupun bagi yang ingin melanjutkan kuliah S2. Hampir semua universitas, khususnya universitas yang bagus, menerapkan syarat minimal IPK untuk mendapatkan beasiswa di universitas tersebut. Lain halnya jika anda memiliki uang yang cukup untuk membiayai biaya kuliah S2 sendiri tanpa beasiswa, mungkin IPK menjadi tidak terlalu penting. Namun tentu saja anda tetap harus lolos seleksi tes masuknya yang tentu saja membutuhkan pengalaman dalam mengerjakan soal-soal dan menyelesaikan masalah.