Dokter Muda Unja Tidak Bisa Menyuntik

Belasan Sarjana Kedokteran dari Prodi Kedokteran Universitas Jambi melakukan praktek (co ass) di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jamb...

Belasan Sarjana Kedokteran dari Prodi Kedokteran Universitas Jambi melakukan praktek (co ass) di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi. Pada pakaian yang dikenakan oleh mereka tertera label “dokter muda”. Meski terkadang tindakan medis yang dilakukan masih dikhawatirkan keluarga pasien karena dinilai belum cukup matang menangani pasien secara langsung.

Menelusuri lorong rumah sakit hingga ke zal perawatan, terlihat mahasiswa coass terus intens melakukan perawatan pada pasien Jamkesmas maupun Jamkesda. Mereka berpakaian putih pada siang hari dan biru gelap pada malam hari. Seperti terlihat di Zal Penyakit Syaraf, Kamis (19/1). Para dokter muda jebolan Prodi Kedokteran UNJA ini melakukan praktek dan perawatan pada pasien di Kelas III

Sebut saja Alimah, keluarga pasien di tempat ini sempat mengutarakan keluhan terkait kekurangcermatan dokter muda ini merawat anaknya. “Waktu menyuntik keluar darah. Mereka terlihat bingung untuk mengelap darah dari tangan yang disuntik. Lantas saya bilang, kamu bisa menyuntik atau tidak ?. Jangan anak saya jadi tempat praktek,” ungkap Alimah, Kamis malam (19/1).

Setelah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan, keberadaan RSUD Raden Mattaher memang menjadi tempat praktek bagi mahasiswa Prodi Kedokteran UNJA. Kenyataan ini dibenarkan Arie Budhiarti, salah seorang dosen Prodi Kedokteran Unja.

Menurutnya, di seluruh Rumah Sakit pendidikan di Indonesia memang menggunakan istilah dokter muda untuk pada coass. Para coass hanya diizinkan melakukan tindakan klinis bagi pasien kelas III. “Yang terpenting perlakuan mereka harus tetap tunduk pada kaedah and etika dunia kesehatan dan kedokteran,” ujar Arie.
PLEASE LIKE OUR FACEBOOK FANPAGE close button

Related

nasional 6184316923381530384

Post a Comment

To insert image or video : [img]image-link[/img] or [video]video-link[/video]

emo-but-icon

item