Janji Prabowo Tidak Realistis, Sekedar Pemanis Kampanye
Pemilihan presiden kali ini memang hanya dua pasang calon saja yang maju, Prabowo - Hatta & Jokowi - JK. Tren saat ini menunjukan bahwa ...
https://bercampur.blogspot.com/2014/06/janji-prabowo-tidak-realistis-sekedar_28.html
Padahal Prabowo - Hatta tidak mempunyai tujuan yang jelas-jelas amat. Program utamanya sepertinya hanya pertanian saja (koreksi jika salah). Memang Prabowo banyak janji ini janji itu, seperti mensejahterakan guru, TNI, buruh, honorer, dokter, dll. Pokoknya semua profesi akan disejahterakan oleh Prabowo, perbaikan gaji lah gampangnya. Bahkan pengangguran pun dijanjikan akan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Namun sepertinya hal tersebut hanyalah janji-janji belaka jika tidak didukung dengan kemajuan bangsa, terutama dalam hal perekonomiannya.
Sepertinya iming-iming penghasilan yang layak sangat jitu untuk merayu masyarakat dalam memilihnya. Siapa yang tidak mau gajinya naik bukan?
Masyarakat hanya melihat janjinya saja, namun tidak mau tau bagaimana prosesnya, apakah itu mungkin dicapai atau tidak.
"wah gaji saya bakalan naik kalau Prabowo jadi presiden". begitulah kira-kira sebagian masyarakat berpendapat.
Sama halnya dengan dulu janji-janji Jokowi atasi macet & banjir di Jakarta. "Macet & Banjir di Jakarta kelihatannya gak sulit-sulit amat kok".
Masyarakat begitu senang akan janji Jokowi tersebut sehingga warga Jakarta memilihnya. Calon Gubernur DKI mana yang berani menjanjikan Jakarta bebas macet & banjir kalau bukan Jokowi. Namun lihat kenyataannya, apakah janji bebas macet & banjir tersebut berhasil dipenuhi?
Sama halnya dengan Prabowo, ketika ia berjanji semua profesi yang ada di Indonesia akan meningkat gajinya. Namun tentu saja dalam kasusnya bukanlah hal yang muluk-muluk. Pada kenyataannya tiap tahun bahkan ada yang tiap bulan pun gaji tiap-tiap profesi naik juga bukan? Tentu saja diiringi dengan naiknya biaya kebutuhan hidup.
Yang artinya peningkatan gaji disini tidak didefinisikan dengan jelas. Bisa saja ia berjanji gaji buruh akan mencapai 12 juta per bulan. Namun disaat yang sama bisa saja kebutuhan hidup telah mencapai 11 juta per bulan, pajak semakin tinggi, dan profesi profesi lain pun tentu saja mendapatkan penghasilan yang jauh lebih tinggi.
Naik sih naik, tapi kebutuhan hidup juga naik, jadi jatuhnya sama saja bukan? Tidak ada bedanya dengan sekarang.
Masyarakat seharusnya lebih realistis ketika menilai janji seorang calon pemimpin bangsa. Karena tidak dapat dipungkiri, sebagian janji kampanye seorang calon pemimpin hanyalah sebagai pemanis kampanye belaka.