Anak Telat Bicara Belum Tentu Autis

Memang pada umumnya, seorang anak mulai terlihat dapat berbicara ketika sudah berumur 2 tahun. Pada umur tersebut seorang anak mulai dapat mengatakan kalimat-kalimat sederhana. Namun dalam beberapa kasus khusus, seorang anak bisa saja belum dapat berbicara meskipun sudah mencapai umur 2 tahun atau lebih, dan ini belum tentu dapat dikatakan bahwa anak tersebut menderita autisme. Psikolog anak menyarankan untuk menunggu dan mengamati masalah komunikasi anak tersebut hingga usia anak mencapai 5 tahun.

Penemuan terbaru menemukan anak yang telat bicara belum tentu merupakan gejala autis. Hal ini karena perbedaan emosi dan perilaku tidak teramati meski anak belum dapat berbicara dengan baik hingga umur 5 tahun.

Menurut penelitian yang dimuat di jurnal Pediatrics, hubungan antara ketrampilan berbicara dengan gangguan emosi dan perilaku hanya akan tampak pada usia 2 tahun. Pada usia 2 tahun, anak-anak yang memiliki kemampuan bicara hanya 15 persen dari rata-rata cenderung rewel.

Langkah yang dianjurkan oleh para peneliti adalah mengamati perkembangan si anak hingga mencapai umur 5 tahun.

Menurut penelitian Andrew Whitehouse, pada usia 5 tahun perbedaan perilaku tidak teramati lagi meskipun anak tersebut masih belum lancar berbicara. Hal ini berarti kemampuan bicara belum tentu berhubungan dengan gangguan emosi dan perilaku.

“Saya pikir keterlambatan berbicara pada anak bukan satu-satunya faktor yang memicu gangguan emosi dan perilaku di kemudian hari,” kata Whitehouse, seorang psikolog anak di University of Western Australia, dikutip dari Livescience.

Whitehouse mengamati lebih dari seribu anak yang lahir. Whitehouse mengamati perkembangan anak-anak tersebut saat berusia 2, 5, 8, 10, 14 dan 17 tahun.