Penampilan Buruk JK Dalam Debat Pengaruhi Elektabilitas
Pengamat politik LIPI, Firman Noor menyayangkan penampilan buruk Jusuf Kalla dalam debat cawapres pertama. Pasalnya performa buruk JK berimb...
https://bercampur.blogspot.com/2014/07/penampilan-buruk-jk-dalam-debat_1.html
Dinilai secara segi teknis dan substansi, JK memang kalah unggul dibandingkan dengan Hatta.
Menurutnya, buruknya performa JK tersebut dikarenakan dari segi umur yang sudah tua.
“Awalnya banyak yang menilai JK akan mengungguli Hatta. Tetapi sepertinya sudah saatnya JK pensiun, sudah tua, nggak nyambung,” kata Firman.
Sebelum debat, banyak kalangan, khususnya fans fanatik Jokowi, dengan berbangga hati mengatakan bahwa JK akan menang telak atas Hatta. Namun pada kenyataannya pria 72 tahun itu tak menunjukan kualitasnya sebagai mantan wakil presiden dan juga pernah menduduki berbagai jabatan penting di pemerintahan.
Berbeda dengan Hatta yang membuktikan kelasnya dengan menyuguhkan penampilan dengan kualitas mumpuni terlihat dia dapat menguasai debat.
“Sebelumnya banyak kalangan yang underestimate terhadap Hatta. Mungkin karena belum dikasih kesempatan, sehingga banyak yang salah sangka. Ternyata Hatta mampu diandalkan untuk konsep-konsep besar, punya perhitungan strategis yang tidak diketahui banyak orang,” paparnya.
“Sulit untuk tidak mengatakan Hatta unggul,” singkatnya.
Dari segi penyampaian dia menilai Hatta lebih baik bukan hanya terdengar jelas, tetapi juga sistematis. “Hatta artikulatif, step by step. Pelan-pelan, tetapi langsung ke inti persoalan. Hatta menyerang dan bertahannya sama kuat. Jadi enak dilihat, menimbulkan kesan cerdas dan jernih atau menguasai persoalan,” ujarnya.
Firman menambahkan, debat semalam mempengaruhi elektabilitas masing-masing. Penampilan Hatta yang apik akan menjadi nilai tambah bagi pasangan Prabowo-Hatta. Sebaliknya, penampilan JK akan menurunkan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi)-JK.
“Swing voter semakin menipis dengan bergulirnya debat capres cawapres. Setelah debat, mereka mulai menentukan posisinya untuk menentukan pilihan, menyingkirkan pasangan yang tidak capable,” pungkasnya.