3 Januari 2015, 57 Penyelam AirAsia Cari Korban dan Serpihan
Kabar terbaru pesawat Air Asia pada 3 Januari 2015, dikabarkan sebanyak 57 penyelam di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh akan...
https://bercampur.blogspot.com/2015/01/3-januari-2015-57-penyelam-airasia-cari_2.html
Info terbaru Air Asia 3 Januari 2015, briefing tersebut merupakan briefing penyelam gabungan dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Dinas Penyelam Bawah Air (Dislambair), dan Marinir membicarakan soal strategi dan teknis penyelaman yang akan dilakukan.
Penyelaman ini dilakukan setelah mendapatkan informasi terkait dugaan bahwa pesawat tenggelam didalam laut dengan informasi titik koordinat yang didapatkan. Ada tiga titik koordinat yang diperkirakan merupakan lokasi tenggelamnya pesawat Air Asia. Namun pencarian akan fokus pada informasi titik koordinat terbaru.
Tahap Observasi Penyelaman
Hal Pertama yang dilakukan adalah,menerjukan tim untuk observasi. Tim observasi bertugas mengevaluasi keadaan di bawah air dan memastikan secara tepat lokasi jatuhnya pesawat.
Saat ini ada tiga perkiraan lokasi jatuhnya pesawat Air Asia yang hingga Sabtu 3 Januari ini belum masih belum ditemukan juga. Koordinat pertama adalah 03.54.48 lintang selatan dan 110.31.40 bujur timur, berdasarkan bayangan pesawat yang sebelumnya dilaporkan terlihat dari Pesawat Hercules.
Titik koordinat kedua adalah di 03.54.41 lintang selatan dan 110.31.07 bujur timur berdasarkan hasil pemantauan dengan menggunakan sonar yang diterima oleh KRI Bung Tomo. Untuk titik koordinat ketiga adalah di 03.55.52 lintang selatan dan 110.33.80 bujur timur, yang sumber informasinya berasal dari gabungan data sonar KRI Bung Tomo dan Kapal Perang Amerika, US Sampson 102 yang mendeteksi ekor pesawat.
Jika pesawat berhasil ditemukan, tim observasi akan memasang tali untuk jalur masuk bagi penyelam berikutnya. Tim obeservasi sebelum itu juga akan mengambil dokumentasi berupa foto dan video.
Tim observasi dibagi menjadi tiga kelompok, dengan dua penyelam dalam setiap tim. Setiap tim akan menyelam di lokasi yang agak berjauhan secara bergantian.
Tahap Evakuasi Penyelaman
Ketika pesawat sudah ditemukan, selanjutnya adalah tugas dari tim evakuasi. Tim evakuasi terdiri dari 5 orang hingga 7 orang dalam satu timnya. Tugas mereka adalah mengangkat sebanyak-banyaknya jenazah yang ditemukan.
Jenazah akan diangkat ke atas permukaan air dengan menggunakan floating bag, yang sudah disiapkan sebanyak 135 kantong.
Apabila semua jenazah sudah berhasil diangkat, saatnya tim pencari black box pesawat yang melakukan tugasnya. Black box merupakan perangkat berisi rekaman percakapan di kokpit dan data penerbangan terebut merupakan prioritas utama pencarian setelah pengangkatan semua korba. Black box dapat memberikan informasi berupa apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat itu.
Sesudah black box ditemukan, terkahir dilakukan pengangkatan semua serpihan pesawat. Untuk serpihan yang tidak terlalu besar masih dapat dilakukan dengan menggunakan floating bag. Floating bag dapat mengangkat beban hingga mencapai berat 500 kilogram hingga 2 ton, tergantung jenis Floating bagnya.
Kabar terbaru Air Asia 3 Januari 2015
Hingga Pagi ini, KRI Banda Aceh masih berada di lokasi yang berjarak sekitar 20 mil dari daratan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Kapal ini sebelumnya sebelumnya juga difungsikan untuk memindahkan jenazah yang ditemukan kapal pencari lainnya ke daratan.
KRI Banda Aceh mempunyai landasan beserta helikopternya untuk membawa jenazah korban yang ditemukan ke daratan. Apabila semua jenazah telah dipindahkan dari kapal ini, barulah pencarian serpihan / puing kapal oleh para penyelam di KRI Banda Aceh akan segera dilakukan.
Jarak antara kapal melepas lokasi pencarian saat ini berjarak sekitar 50 mil.Butuh sekitar 4 jam untuk kapal mencapai ke lokasi pencarian tersebut.