Masih Mungkin Ada Korban AirAsia yang Selamat
Proses pencarian dan evakuasi Air Asia saat ini, 31 Desember 2014, sedang dilakukan. Setelah ditemukan lokasi pesawat Air Asia QZ8501, kini ...
https://bercampur.blogspot.com/2014/12/masih-mungkin-ada-korban-airasia-yang_30.html
Sudah banyak ditemukan korban-korban yang sudah dalam kondisi meninggal mengapung ditengah laut. Namun pencarian juga tidak hanya terhadap korban yang terlihat dipermukaan laut, namun juga yang di dalam laut dengan bantuan tim penyelam.
Walaupun hingga saat ini belum juga ditemukan korban Air Asia yang selamat, namun hal tersebut belum menutup kemungkinan akan adanya korban yang masih hidup. Karena keajaiban tersebut mungkin saja terjadi mengingat pernah beberapa kali terjadi kisah korban selamat dari kecelakaan pesawat.
Berikut ini adalah kisah para korban yang selamat dari kecelakaan pesawat di berbagai penjuru dunia.
1. Tahun 2009
Setelah pesawatnya jatuh ke Samudera Hindia di lepas pantai Kepulauan Komoro pada 2009, Bakari menempelkan badannya pada sepotong rongsokan pesawat selama lebih dari sembilan jam tanpa pelampung. Waktu itu dia berumur 13 tahun. Di antara korban yang tewas adalah ibunya dan 151 penumpang lain.
Media berita menjuluki Bahia dengan "La Miraculée", atau Miracle Girl alias gadis ajaib. Kini, dia beranjak dewasa. Ayahnya mengatakan, Bakari terkadang menutup diri dari. Dia berpikir dengan cara itu bisa membantu Bakari menghabiskan waktu dengan orang lain yang pernah mengalami trauma serupa.
PROFIL
Penerbangan: Maskapai Yemenia Nomor 626
Rute: Sana'a, Yaman, ke Moroni, Komoro
Pesawat: Airbus A310
Hasil Investigasi: Menurut para penyelidik badan keselamatan transportasi, "Kecelakaan itu disebabkan oleh tindakan yang tidak pantas dari kru saat mengendalikan kontrol penerbangan."
2. Tahun 1987
Cecelia Cichan baru berusia empat tahun ketika menjadi penumpang satu-satunya yang selamat dari kecelakaan pesawat di Detroit, Amerika Serikat, pada 1987, yang menewaskan 154 penumpang dan awak. Bencana itu merenggut nyawa seluruh keluarga terdekatnya, termasuk kedua orang tua dan kakaknya.
Tim penyelamat menemukan Cichan masih hidup di bawah kursi tidak jauh dari mayat-mayat keluarganya. Saat dewasa ia memiliki tato sebuah pesawat di pergelangan tangan kirinya, yang menandakan bahwa kenangannya terhadap tragedi itu tak mungkin terlupakan.
Cichan tetap melindungi privasinya dan tidak yakin seberapa besar keinginannya berbagi pengalaman menegrikan itu kepada orang lain. Dia mengaku "hampir rendah diri" karena orang lain "harus bekerja untuk bertahan hidup, dan aku hanya terjaga saja di rumah sakit."
PROFIL
Penerbangan: Northwest Airlines Nomor 255
Rute: Detroit ke Phoenix
Pesawat: McDonnell Douglas MD-82
Hasil Investigasi: Menurut Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB), awak pesawat gagal mengendalikan sayap dan sirip pesawat dengan benar saat akan lepas landas. Sistem peringatan gagal mengingatkan mereka tentang masalah yang terjadi. Problem ini kemungkinan menjadi penyebab kecelakaan.
3. Tahun 2006
Kopilot di sebuah maskapai penerbangan, Jim Polehinke berada di ruang kontrol pada 2006 ketika pesawat jet itu jatuh saat lepas landas dari Lexington, Kentucky, Amerika Serikat. Kejadian ini menewaskan semua 49 orang di dalam kapal. Polehinke sendiri kehilangan kaki kirinya, dan kini duduk di kursi roda.
Bertahun-tahun dia berjuang membebaskan diri dari tuduhan para penyidik badan keselamatan bahwa ialah orang yang pantas disalahkan dalam insiden itu. Dokter lantas memutuskan bahwa Polehinke menderita kerusakan otak dan tidak memiliki memori lagi terhadap peristiwa yang mengarah dalam kecelakaan itu.
PROFIL
Penerbangan: Penerbangan Comair 5191
Rute: Lexington, Kentucky, ke Atlanta
Pesawat: Bombardier Canadair Regional Jet 100ER
Hasil Investigasi: Awak pesawat gagal "untuk menggunakan isyarat yang tersedia dan bantuan untuk mengidentifikasi lokasi pesawat di permukaan bandara selama taksi," kata NTSB. Para kru juga gagal "untuk cek silang dan memverifikasi bahwa pesawat berada di landasan yang benar sebelum lepas landas."
4. Tahun 1985
George Lamson Jr adalah satu-satunya penumpang yang selamat dari kecelakaan pesawat pada 1985 yang menewaskan ayahnya dan 69 lainnya di Reno, Nevada. Lamson telah mencari korban satu-satunya yang selamat dari kecelakaan pesawat seperti dirinya, untuk belajar dari mereka, dan membantu mereka.
Beberapa saat sebelum lepas landas, Lamson dan ayahnya berganti kursi. Lamson tidak akan pernah tahu apakah keputusan itu yang menyelamatkan hidupnya. Saat pesawat hendak celaka, Lamson bersumpah kepada Tuhan bahwa jika selamat, ia akan bekerja untuk kebaikan dan membantu orang lain. Dia sangat ingin memenuhi janji tersebut.
PROFIL
Penerbangan: Galaxy Airlines Penerbangan 203
Rute: Reno, Nevada, ke Minneapolis
Pesawat: Lockheed Electra L-188
Hasil Investigasi: Kecelakaan itu kemungkinan disebabkan oleh kegagalan kapten dan kopilot untuk mengontrol dan memantau jalur penerbangan pesawat dan kecepatan udara setelah adanya "getaran tak terduga tak lama setelah lepas landas."